Dahulu Asing Sekarang Berteman di Dalam Kristus

Ketika Kelemahan Menjadi Kekuatan

Saya belajar menanam serai dari batang serai yang saya beli dari supermarket. Batang serai saya rendam di dalam ember berisi air sampai bagian bawah batang serai terbenam air. Setiap hari saya amati kalau ada akar sudah keluar. Dan setiap hari pula harapan saya mengkerut karena tidak ada tanda-tanda pertumbuhan akar. Dan pada hari yang kesepuluh, saya melihat ada perubahan. Saya amati batang serai semakin berwarna hijau dan air di ember semakin berkurang. Ternyata ada kehidupan di batang serai itu karena ia menyerap air dan air menginfus ke dalam batang serai. Kemudian pada hari yang keempat belas, akar putih mulai bermunculan. Tanpa air, batang serai tidak bisa memproduksi akar sama sekali. Batang serai membutuhkan air untuk bisa memulai proses pertumbuhan. Kekuatan pertumbuhan serai bukan ada pada serai itu sendiri, tetapi pada air.

Rahasia kekuatan orang percaya bukan terletak pada ketangguhan diri. Dan bukan juga bergantung kepada kepandaian akal budi. Tetapi sepenuhnya bersumber dari Kristus. Bukan saya memiliki kekuatan lima puluh persen dan ditambah oleh Kristus lima puluh persen. Tidak! Tidak sedikitpun kekuatan saya berasa dari diri saya sendiri. Sepenuhnya, seratus persen, berasal dari Kristus. Karena Kristus sumber kekuatan orang percaya, kekuatan ini bisa dinikmati oleh orang yang berpendidikan ataupun yang buta huruf, orang kaya ataupun orang miskin. Anda bisa mengalami kekuatan Kristus sebanyak yang anda mau.

Firman Tuhan menggambarkan relasi antara orang percaya dengan Kristus adalah relasi ranting dan pokok anggur. Kalau anda murid Tuhan, anda adalah ranting dan Tuhan Yesus adalah pokok anggur. Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Yohanes 15:5 TB

Ranting apabila dipisahkan dari pokok anggur, ranting ini tidak berguna karena akan kering. Ranting ini akan mati. Di luar Kristus, anda tidak bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai kekal. Di luar Kristus anda lemah dan tidak berdaya. Banyak orang Kristen yang tidak percaya akan Firman Tuhan ini. Ia masing terus berusaha mengandalkan kekuatan dan kepandaiannya sendiri. Kalau meminta pertolongan Kristus, ia hanya meminta sedikit karena merasa masih mampu. Orang seperti ini tidak bisa berbuah.

Tugas ranting adalah menghasilkan buah tetapi rahasi untuk berbuah bukan bersumber dari ranting itu sendiri. Orang yang hebat didalam iman adalah orang yang meyakini bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa kalau Tuhan tidak menolong. Ia bukan hanya merasa lemah. Tetapi ia yakin bahwa dirinya lemah dan tidak bisa menghasilkan buah. Orang yang merasa lemah biasanya akan berusaha mengumpulkan tenaga untuk menjadi kuat. Orang yang yakin bahwa ia lemah, ia tidak akan lagi berusaha dengan kekuatan sendiri. Ia tidak punya cara lain selain berpaling kepada Kristus. Kristus satu-satunya yang bisa menolong dia. Ia menaruh seluruh harapannya kepada Kristus. Ia bersandar sepenuhnya kepada kekuatan Kristus. Matanya akan tertuju sepenuhnya kepada Kristus.

Ranting adalah lemah, tidak bisa berbuat apa-apa. Yang kuat itu adalah pokok anggur. Ranting menjadi kuat karena melekat pada pokok anggur. Ia menyerap kekuatan dari pokok anggur seperti batang serai menyerap air. Kekuatan pokok anggur menjadi kekukatan ranting. Selama ranting melekat pada pokok anggur, ia tetap kuat dan berbuah lebat. Bagaimana supaya kita terus melekat pada Kristus? Mari kita lihat apa yang Tuhan Yesus katakan di ayat berikut:

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Yohanes 15:9-10 TB

Melekat atau tinggal di dalam Kristus adalah sama dengan hidup di dalam Kristus. Hidup di dalam Kristus adalah menghidupi perintah Kristus; hidup yang memancarkan Kristus seperti ranting memancarkan buah dari pokok anggur. Relasi orang percaya dengan Tuhan Yesus adalah relasi kasih seperti relasi antara Tuhan Yesus dengan Bapa-Nya; Bukan relasi seorang budak dan tuannya. Bapa mengasihi Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus menuruti perintah Bapa-Nya. Ketaatan Tuhan Yesus adalah ketaatan yang dimotivasi oleh kasih dari Bapa. Ketaatan kita kepada perintah Kristus seharusnya ketaatan yang dimotivasi oleh kasih Kristus kepada kita. Seberapa banyak ketaatan anda memancarkan seberapa banyak anda mengalami kasih Kristus. Seberapa banyak ranting berbuah tergantung seberapa banyak ia menyerap makanan dari pokok anggur. Saya akan memberi contoh dari pengalaman saya sendiri. Dulu saya membenci salah satu anggota keluarga saya. Saya punya alasan untuk membenci. Saya menyimpan kebencian ini bertahun-tahun. Saya tahu saya harus mengampuni. Saya tidak bisa mengampuni karena sakit hati. Saya tidak mau melepaskan pengampunan. Suatu hari, oleh pertolongan Tuhan saya menyadari dosa-dosa saya dan mengalami pengampunan dari Kristus. Saya menyadari betapa besar kasih Tuhan kepada Saya. Saya kemudian dengan senang hati melepaskan pengampunan kepada saudara saya. Saya tidak mau lagi menyimpan kebencian. Kasih Kristus memampukan saya untuk mentaati perintah Tuhan.

Setelah saya menyadari bahwa saya ini ranting, bukan pokok anggur, saya tidak lagi menyembunyikan kelemahan saya. Bahkan saya merangkul kelemahan dan kekurangan saya supaya Kristus yang adalah pokok anggur boleh nampak dan menjadi pusat perhatian.

Ada peringatan (warning) dari Firman Tuhan apabila kita mengandalkan diri sendiri seperti tertulis dalam kitab Yeremia:

Beginilah firman TUHAN:

“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,

yang mengandalkan kekuatannya sendiri,

dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Ia akan seperti semak bulus di padang belantara,

ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik;

ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun,

di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

Yeremia 17:5-6 TB

Ada janji Tuhan tertulis dalam kitab Yeremia apabila kita menyadari kelemahan kita dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan:

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,

yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,

yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,

dan yang tidak mengalami datangnya panas terik,

yang daunnya tetap hijau,

yang tidak kuatir dalam tahun kering,

dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Yeremia 17:7-8 TB

4 responses to “Ketika Kelemahan Menjadi Kekuatan”

  1. Rulli Santorini Avatar
    Rulli Santorini

    Amen…renungan yang sangat luar biasa menyadarkan saya akan kekeliruan saya.
    Ajar aku tetap melekat padaMu ya Allah 🙏

  2. Rulli Santorini Avatar
    Rulli Santorini

    Amen…renungan yang sangat luar biasa menyadarkan saya akan kekeliruan saya.
    Ajar aku tetap melekat padaMu ya Allah 🙏

  3. Inge Avatar
    Inge

    Terima kasih untuk Firman yg mengingatkan siapa kah saya ,
    Biarlah Tuhan menolong supaya hidup saya bergantung sepenuh nya kepada Bapa sebagai pokok anggur Amin

    1. ohmtqdmy Avatar

      Amen! Ci Inge, Tuhan Yesus tolong.