Situasi Anda
Pernahkah saudara merasa terperangkap di dalam kegagalan hidup yang bertubi-tubi? Tidak mudah ketika berada di dalam situasi terpuruk karena kenyataan hidup tidak sesuai dengan harapan dan untuk mencoba keluar dari kegagalan terasa seperti mendaki gunung tinggi. Kemudian saudara mulai memandang diri saudara dari kacamata kegagalan dan menilai hidup saudara sebagai sesuatu yang tidak bernilai.
Yesus yang memberi arti atas hidup saudara
Ketika saya lulus dari kuliah keperawatan, situasi ekonomi sedang tidak baik dan kebanyakan rumah sakit tidak menerima karyawan baru. Saya merasa putus asa dan rasa irihati muncul ketika ada teman yang mendapatkan pekerjaan. Di dalam penantian, pikiran saya mulai berfikir negatif tentang diri sendiri dan tanpa saya sadari saya tenggelam di dalam kekecewaan dan ketidakpuasan hidup yang membutakan pikiran saya. Enam bulan kemudian saya baru mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelar saya.
Yesus Yang Mendefinisikan Hidup Kita
Manusia mudah dipengaruhi oleh situasi kehidupan, tetapi Tuhan Yesus tidak berubah. Dia duduk makan bersama dengan orang berdosa dan Dia tidak dicemari oleh dosa mereka. Yang terjadi malah sebaliknya! Tuhan Yesus bukan saja merubah situasi hidup mereka tetapi Ia mendefinisikan mereka; merubah hakekat mereka, merubah konstitusi mereka, dan merubah identitas mereka.
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Lukas 19:8 TB
Seorang wanita pelacur setelah bertemu dan bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus berubah menjadi berani dengan mengundang penduduk di kotanya dan tidak malu bersaksi tentang Yesus.
Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
“Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”
Yohanes 4:28:29 TB
Seorang wanita dengan penyakit pendarahan memberanikan diri melewati banyak pengikut Yesus yang kebanyakan adalah laki-laki, dengan tekad supaya ia bisa menyentuh jubah Yesus.
Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.
Lukas 8:44 TB
Ketika iman seseorang bersentuhan dengan Yesus, Yesus mendefinisikan hidupnya
Tuhan Yesus tidak mendefinisikan diri kita berdasarkan kegagalan atau kesuksesan yang kita raih, tidak juga berdasarkan talenta yang kita miliki tetapi semata-mata hanya berdasarkan apa yang ada pada Diri Tuhan Yesus.
Pelajaran Berharga
Saya baru mengerti akan kebenaran yang luar biasa ini ketika Tuhan Yesus membebaskan saya dari cengkeraman depresi. Saat itu saya baru menyadari bahwa selama ini saya mencari sesuatu yang bernilai di dalam diri saya untuk bisa dipersembahkan kepada Tuhan dengan motivasi yang tersembunyi. Diam-diam saya menyimpan motivasi untuk mendapatkan kasih Tuhan dengan melakukan perbuatan baik.
Tuhan membawa saya sampai kepada satu titik dimana saya tidak memiliki apa-apa untuk dipersembahkan kepada Tuhan termasuk kesempatan untuk melayani. Disaat inilah mata rohani saya terbuka akan definisi Tuhan bahwa Dia yang memberi nilai atas hidup saya bukan karena sesuatu yang ada di dalam diri saya. Semua alasan Tuhan mengasihi saya ada di dalam diri-Nya: Bukan di dalam diri saya.
Semua Alasan Yesus Mengasihi Saudara Ada di Dalam Diri Yesus
Kebenaran ini mentransformasi pandangan saya akan Tuhan Yesus dan akan diri saya. Saya mulai memandang diri saya dari kacamata Tuhan yang mengasihi saya dan menghargai hidup saya karena Dia yang menciptakan saya. Tuhan Yesus yang menciptakan saudara.
Yesus adalah Allah maka setiap orang yang imannya bersatu dengan Yesus pasti mengalami proses transformasi dari dalam. Murid-murid Tuhan Yesus berubah dari takut menjadi berani, dari pembunuh menjadi pengasih jiwa, dari tukang tipu menjadi murah hati. Tuhan Yesus mendefinisikan hidup mereka. Tuhan Yesus mendefinisikan hidup saudara dan saya.