Dahulu Asing Sekarang Berteman di Dalam Kristus

Pindah Agama tidak Membuat Seseorang Menjadi Kristen

Dulu saya berfikir bahwa seseorang bisa menjadi Kristen karena ia lahir di keluarga kristen, atau karena ia menikah dengan seorang Kristen, atau karena ia pindah agama dari agama lain ke agama Kristen. Ternyata menurut Firman Tuhan, semua hal ini tidak bisa membuat seseorang menjadi Kristen. Bagaimana dengan menghadiri ibadah Kristen, apakah ini bisa membuat seseorang menjadi Kristen? Kalau kehadiran di gereja bisa membuat seseorang menjadi Kristen, berarti kursi-kursi yang diduduki juga menjadi Kristen. Kalau semua hal di atas tidak bisa membuat seseorang menjadi Kristen, bagaimana seseorang bisa menjadi Kristen? Mari bersama-sama kita melihat Firman Tuhan.

Tuhan Yesus berkata kepada seorang pemimpin agama Yahudi yang bernama Nikodemus:

Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Yohanes 3:3 TB

Menjadi Kristen berarti menjadi anggotal kerajaan Allah. Menurut Tuhan Yesus, hanya ada satu cara untuk seseorang menjadi Kristen yaitu dengan dilahirkan kembali. Secara fisik, anda dibawa ke dalam dunia ini dengan dilahirkan oleh ibu anda. Begitu juga dalam hal rohani. Seseorang dibawa ke dalam kerajaan Allah atau menjadi Kristen adalah dengan dilahirkan secara rohani. Tidak ada seorangpun didunia melahirkan dirinya sendiri. Yang dilahirkan bersifat passive, tidak melakukan apa-apa. Yang active adalah yang melahirkan. Dengan kata lain tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membawa diri kita masuk ke dalam kerajaan Allah. Kita bergantung sepenuhnya kepada Allah seperti seorang bayi bergantung sepenuhnya kepada si-ibu untuk melahirkan ia ke dalam dunia.

Mendengar jawaban Tuhan Yesus, Nikodemus bingung memikirkan bagaimana seseorang bisa masuk kerahim ibunya. Nikodemus berfikir secara fisik atau alami sedangkan Tuhan Yesus berbicara soal rohani. Tuhan Yesus menegaskan lagi:

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yohanes 3:4 TB

Ada beberapa penafsiran mengenai air. Saya melihat ada hubungannya dengan air yang keluar dari lambung Yesus saat Ia ditikam ketika berada di kayu salib (Yohanes 19:34). Mari kita fokus kepada yang sudah jelas yaitu Roh yang dimaksud adalah Roh Kudus. Di sini kita bisa lihat bahwa Tuhan Yesus berbicara soal kelahiran yang bukan dari dunia ini tetapi dari Allah melalui kematian Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Allah yang berinisiatif dan Allah yang mengerjakan. Tidak ada campur tangan manusia, sama seperti tidak ada campur tangan anda didalam rencana kelahiran anda secara fisik. Segala usaha manusia untuk masuk ke dalam kerajaan Allah adalah sia-sia sama mustahilnya dengan berusaha untuk membawa existensi diri sendiri ke dunia ini. Firman Tuhan di kitab Yohanes menekankan dengan jelas bahwa kehendak manusia tidak terlibat di dalam kelahiran rohani seseorang. Dan proses kelahirannya bukan proses yang berasal dari manusia melainkan berasal dari Allah.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Yohanes 1:12-13 TB

Tuhan Yesus menegaskan kembali perbedaan antara daging dan Roh. Daging disini adalah berbicara soal fisik atau alami. Sedangkan Roh berbicara soal Roh Kudus.

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Yohanes 3:6 TB

Sesorang menjadi Kristen bukan hal yang alami, tetapi memang benar adalah hal yang ajaib: dimulai oleh Allah dan dikerjakan oleh Allah. Semua kemuliaan layak diberikan kepada Allah. Berikutnya mari kita lihat ciri-ciri seorang Kristen atau seorang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh.

Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.

1 Yohanes 5:1 TB

Ciri pertama adalah ia percaya bahwa Yesus adalah Kristus. Artinya ia percaya bahwa Yesus adalah pribadi yang diurapi Allah sebagai Penyelamat. Orang yang percaya Kristus adalah orang yang menerima Kristus. Menerima Kristus adalah menerima seorang pribadi yang luar biasa. Yesus adalah Allah. Menerima Yesus adalah menerima Allah. Kalau anda menerima Allah di dalam hidup anda, pasti sesuatu yang ajaib terjadi sesuai dengan karakter Allah. Yesus adalah hidup. Orang yang menerima Yesus adalah orang yang menerima hidup kekal, orang yang sudah dilahirkan kembali ke dalam kerajaan Allah. Ini bukan hanya slogan atau kata-kata indah tetapi ini adalah kenyataan.

Ciri kedua adalah ia mengasihi Allah. Allah adalah kasih. Kalau anda menerima Yesus anda menerima kasih Allah yang kemudian memampukan anda untuk mengasihi Allah. Kasih Allah adalah hidup sehingga membuahkan kasih di dalam hati yang menerimanya, yaitu kasih kepada Allah. Tanpa menerima kasih yang dari Allah, tidak seorangpun bisa mengasihi Allah.

Ciri Ketiga adalah mengasihi saudara seiman yang juga sama-sama lahir dari Allah. Dengan kasih yang dari Allah, seorang Kristen memiliki kapasitas yang besar untuk mengasihi saudara seiman. Ia akan melihat dirinya sebagai bagian dari saudara seiman dan mereka memiliki satu Bapa yaitu Allah.

Kalau anda percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, ini bukan dimulai dari diri anda. Allah Bapa terlebih dahulu melahirkan anda kembali memalui Roh Kudus sehingga anda mengenali bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti seorang bayi yang mengenali suara ibunya. Kelahiran anda di dalam keluarga Allah adalah hal yang ajaib. Anda bisa lihat keterlibatan Allah Tritunggal: Allah Bapa, Allah Anak (Tuhan Yesus), dan Allah Roh Kudus. Semua terlibat didalam process kelahiran rohani untuk membawa existensi anda ke dalam kerajaan Allah. Hidup anda yang lama di hadapan Tuhan adalah mati karena tidak berasal dari Allah. Dan hidup yang anda miliki sekarang adalah hidup baru yang berasal dari Allah.