Dahulu Asing Sekarang Berteman di Dalam Kristus

Percaya Yesus itu Gampang, Benarkah?

Beberapa hari yang lalu saya ngobrol dengan teman yang mengatakan bahwa jadi orang Kristen itu gampang; hanya percaya Yesus setelah itu bisa berbuat seenaknya karena toh dosanya diampuni. Dan menurut teman saya, ia memilih cara yang lebih berat yaitu dengan berusaha berbuat baik. Mungkin ini juga menjadi pemikiran anda. Saya memakai kesempatan ini untuk menjelaskan yang sebenarnya bahwa tidak semudah yang diduga oleh teman saya. Kalau memang percaya Yesus itu gampang, kenapa tidak semua orang percaya Yesus? Percaya Yesus itu bukan saja tidak gampang tetapi mustahil kalau bukan karena kasih karunia Tuhan.

Kenapa percaya Yesus itu mustahil? Karena pada dasarnya semua manusia (termasuk saya sebelum saya bertobat) menyukai dosa; Manusia menyukai diri sendiri, suka membalas dendam, suka meninggikan diri, dan suka mengandalkan diri sendiri. Manusia suka mementingkan diri sendiri. Bahkan di dalam melakukan amalpun hati manusia menyimpan kesombongan. Kesombongan bukan hanya penyakit orang kaya, orang miskinpun sombong. Kesombongan bukan hanya soal materi tetapi juga soal rohani. Kesombongan bersembunyi dibalik penampilan rendah hati. Manusia lain mungkin tertipu oleh penampilan, tetapi Tuhan menyelidiki hati. Tuhan tidak pernah tertipu. Dosa di dalam Firman Tuhan digambarkan sebagai kegelapan. Manusia yang hidup dalam dosa adalah manusia yang hidup dalam kegelapan. Bukan remang-remang tetapi gelap gulita. Orang seperti ini tidak memiliki kemampuan untuk mengenali kebenaran. Kecintaan manusia terhadap dosa begitu dalam sehingga meskipun Terang itu sudah datang, manusia tetap memilih keinginannya sendiri. Kenyataan ini sangat menyedihkan. Manusia menolak Yesus. Tuhan Yesus adalah Terang dunia. Di dalam percakapan-Nya kepada seorang pemimpin agama Yahudi yang bernama Nikodemus, Tuhan Yesus berkata:

Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;

Yohanes 3:19-20 TB

Bukankah benar apa yang dikatakan Tuhan Yesus tentang kita manusia? Pada hakekatnya manusia lebih mencintai kegelapan dari pada terang – lebih mencintai dosa dari pada kekudusan. Selain manusia mencintai dosa, hal yang mustahil bagi manusia untuk percaya Yesus adalah karena ia harus berbalik dari dosanya dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Mempercayai Yesus berarti mengakui bahwa manusia tidak berkuasa untuk membebaskan diri dari perbudakan dosa dan hukuman dosa. Hal ini memerlukan kerendahan hati. Mengingat kesombongan manusia, tidak mudah mempercayai kebenaran. Kesombongan manusia membutakan sehingga ia menolak Kristus.

Kalau demikian susahnya untuk percaya Yesus, bagaimana seseorang bisa diselamatkan? Mungkin kita bisa belajar dari pengemis yang diceritakan Firman Tuhan di bawah ini:

Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?” Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat. Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

Lukas 18:35-43 TB

Seperti orang buta ini yang menyadari akan ketidakberdayaannya, berserulah kepada Yesus dan memohon belas kasihan-Nya. Orang lain berusaha mematahkan semangat orang buta ini supaya dia berhenti memanggil nama Yesus. Jangan biarkan orang lain menghalangi apa yang menjadi berkatmu. Allah sudah menyediakan korban yang sempurna untuk menghapus semua dosamu dan menyucikan dari segala kesalahan. Tuhan Yesus adalah korban yang disediakan Allah. Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menanggung dosa anda dan saya. Pada hari yang ketiga Ia bangkit dari antara orang mati. Tuhan Yesus mendengar seruan orang buta ini dan berbelas kasihan kepadanya. Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta ini dengan seketika. Karena Yesus adalah Allah, iman percaya kepada Yesus Kristus memiliki kuasa untuk merubah dunia anda: dari kegelapan kepada terang, dari cengkeraman iblis kepada kerajaan Allah, dari budak dosa menjadi anak Allah, dari mencintai dosa menjadi mengasihi Tuhan. Bukan hanya identitas yang berubah tetapi lingkungan rohani anda juga berubah yaitu berada di dalam kerajaan Allah.

Mempercayai Yesus memiliki arti terkait dengan Yesus: terkait dengan kematian Yesus di kayu salib. Orang yang percaya kepada Yesus adalah orang yang menyadari bahwa ia sudah mati terhadap dunia ini dan hidup terhadap Tuhan. Seperti Rasul Paulus mengalami bahwa ia mati disalibkan bersama dengan Kristus dan hidupnya adalah Kristus yang hidup di dalam dia. Kalau seseorang sudah mati, hukum Taurat tidak berkuasa lagi terhadap orang ini. Orang yang percaya Yesus adalah orang yang sudah dibebaskan dari hukuman hukum Taurat. Hukum Taurat bukan lagi menjadi ancaman buat dia, tetapi sahabat yang menuntun bagaimana ia harus hidup di dunia ini sebagai manusia baru di dalam Kristus. Hidup baru di dalam Kristus sangat berbeda dengan hidup manusia lama. Manusia lama berpusat pada diri sendiri dan mengandalkan diri. Hidup baru di dalam Kristus ditopang oleh Kristus dan bergantung sepenuhnya kepada Kristus dalam segala hal melalui iman di dalam Kristus seperti apa yang Rasul Paulus alami:

Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Galatia 2:19-20 TB

Apa yang memotivasi Yesus yang adalah Allah tetapi mau datang ke dalam dunia, mengabaikan sorga, merendahkan diri dengan mengambil rupa manusia, tidak berdosa tetapi dengan rela mati di kayu salib menanggung dosa anda dan saya? Apakah ada orang yang seperti Yesus? Tidak ada. Tidak ada satupun orang yang layak dan mau menjadi korban dosa. Hanya Yesus yang layak dan rela. Semua ini Dia lakukan karena kasih-Nya kepada anda dan saya. Rasul Paulus sebelum ia bertobat adalah pembunuh murid Yesus. Paulus menyadari kesalahannya ketika Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya. Saat itu ia mulai menyadari betapa Kristus mengasihinya. Tidak ada Allah seperti Yesus Kristus yang mengasihi anda dan saya. Kasih Kristus adalah kasih yang mengubahkan. Orang yang percaya kepada Yesus mengalami transformasi dari dalam yang dikerjakan oleh Allah. Ia diberi hati yang baru dan roh yang baru supaya ia bisa taat kepada Allah. Allah juga memberikan Roh Kudus untuk tinggal di dalam diri orang percaya seperti yang tertulis dalam kita Yeheskiel:

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Yehezkiel 36:26-27 TB

Mungkin anda mengenal seseorang dengan ciri-ciri yang digambarkan oleh Firman Tuhan di atas. Ia memiliki hati yang berbeda dengan orang lain. Ia memiliki kapasitas yang besar untuk mengasihi, mengampuni, dan tidak membalas kesalahan orang lain. Saya mengenal seorang yang percaya Yesus dari agama lain. Ia dikucilkan oleh keluarga dan tidak diijinkan makan semeja dengan anggota keluarga lain. Ia tetap mengasihi dan tidak menyimpan dendam walaupun ia menghadapinya dengan mencucurkan airmata. Kekuatan yang dimiliki seseorang di dalam Kristus adalah anugerah Tuhan.

Roh Allah yang tinggal di dalam diri orang percaya adalah tanda bahwa ia milik Allah. Oleh Roh Kudus atau Roh Allah orang percaya memiliki relasi anak dan Bapa dengan Allah. Roh Kudus yang bersaksi bersama-sama dengan roh orang percaya bahwa ia adalah anak Allah seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan melalui Rasul Paulus:

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Roma 8:14-16 TB

Melihat signifikasi yang luar biasa, tidak bisa disangkali bahwa percaya Yesus adalah anugerah Tuhan. Itu bukan usaha manusia seperti yang dinyatakan Firman Tuhan dibawah ini. Dan seseorang yang percaya kepada Yesus adalah orang yang sudah mengalami kasih Yesus. Kalau anda sudah mengalami kasih Yesus pasti anda tidak suka lagi berbuat dosa. Bukan berarti anda menjadi orang sempurna, tetapi dengan hati yang baru dari Tuhan, anda akan memiliki kerinduan untuk taat kepada Tuhan Yesus yang sudah sedemikian mengasihi anda.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Efesus 2:8-9 TB

RW