Membaca Firman Tuhan itu seperti melakukan perjalanan ke negeri asing yang tertutup. Orang dari luar hanya bisa menebak keindahan alam didalam negeri asing ini. Apapun tebakannya pasti tidak sesuai kenyataan karena tempat ini tidak ada bandingannya. Pengunjungnya memerlukan pemandu khusus. Pemandu yang bukan hanya tahu tetapi bisa dipercaya. Pemandu yang sungguh-sungguh tahu adalah pemandu yang berasal dan hidup ditempat asing ini. Pengunjungnya mungkin memiliki prasangka tertentu dari hasil pengamatan jarak jauh. Prasangka-prasangka ini perlu diabaikan untuk dapat mendengar dan menerima apa yang sampaikan oleh si-Pemandu ketika berada di dalam negeri asing ini. Tuhan sudah menyediakan satu Pemandu yaitu Roh Kudus.
Roh Kudus adalah Roh Allah. Ia memiliki pribadi Allah. Pemandu lainnya adalah instrumen atau alat. Penting sekali murid-murid Tuhan Yesus menunggu di Yerusalem seperti yang diperintahkan Tuhan untuk dipenuhi oleh Roh Kudus sebelum mereka pergi memberitakan Firman Tuhan. (Baca Lukas 24:49, Kisah Para Rasul 1:4). Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Ingat apa yang Tuhan Yesus katakan tentang diri-Nya di Yohanes 14:6 bahwa Dia adalah Kebenaran. Jadi Roh Kudus bertanggung jawab memimpin atau memandu kita kepada pengenalan akan Kristus.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Yohanes 16:13 TB
Tidak ada yang bisa menyelami kedalaman pikiran Allah selain Roh Kudus seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan melalui Rasul Paulus. Hanya Roh Kudus yang tahu maksud dan kehendak Allah. Hanya Roh Kudus yang tahu rencana Allah yang besar buat manusia.
Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
1 Korintus 2:11 TB
Kunci untuk mengenal Allah adalah Roh Kudus, bukan hal-hal lainnya. Hal ini bisa kita observasi secara umum. Saya dulu beribadah setiap minggu bertahun-tahun tetapi hati saya tidak berubah. Yang berubah cuman kepala saya yang semakin besar karena dipenuhi oleh banyak informasi. Tetapi hati saya tetap dingin. Suatu hari mata rohani saya dibukakan oleh Tuhan dan saya melihat betapa menyedihkan banyak orang yang beribadah setiap minggu termasuk diri saya, tetapi hidupnya tidak berbeda dengan orang yang tidak mengenal Tuhan. Saya berfikir pasti ada sesuatu yang salah didalam pendekatan saya. Ayat-ayat Firman Tuhan ini menerangi hati saya dan saya menyadari bahwa selama ini saya telah menggantikan Roh Kudus dengan pengkotbah yang hebat atau para penulis buku terkenal. Contoh yang lebih jelas lagi. Saya sempat membaca banyak buku tentang bagaimana berdoa. Tetapi buku-buku ini tidak memberi saya kuasa untuk berdoa. Saya hanya tahu tetapi tidak mengalami perubahan dalam kehidupan doa saya. Paulus menuliskan kepada jemaat Tuhan di Korintus bahwa:
Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
1 Korintus 2:12 TB
Kata tahu di atas mempunyai arti mengalami langsung. Roh Kudus memampukan kita mengalami kasih karunia Allah. Pikiran Allah yang tadinya tersembunyi dan tidak bisa kita mengerti, dibukakan oleh Roh Kudus dan mata hati kita dicelikkan sehingga kita bisa mengerti. Pengertian itu adalah seperti terang yang menerangi pikiran yang gelap. Pengertian dari Roh Kudus adalah pengertian yang hidup – Pengertian yang menumbuhkan iman – Pengertian yang memiliki kuasa untuk merubah.
Kalau anda belum pernah membaca Firman Tuhan, saya mendorong anda untuk bersiap-siap memulai perjalanan baru dengan Tuhan. Ingat, anda memiliki Pemandu yang bisa diandalkan. Tugas anda adalah menyediakan diri dan waktu. Sediakan juga buku dan pena untuk mencatat observasi anda. Entah itu hal-hal yang menyenangkan, hal-hal yang anda tidak pernah duga, bahkan mungkin pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Kalau anda tidak tahu jawabannya, tidak apa-apa. Catat dan terus saja membaca. Kemungkinan anda akan menemukan jawabnya dibagian lain dari Alkitab. Fokuskan kepada apa yang anda mengerti. Saya membaca Alkitab dari awal sampai akhir sudah belasan tahun dan masih banyak hal-hal yang saya tanyakan.
Ada waktunya berfikir besar, tetapi dalam hal ini lebih baik berfikir kecil atau sederhana. Seperti orang makan: porsinya kecil tetapi sering. Anda bisa memilih dengan memulai satu kitab misalnya kitab Matius. Lebih baik membaca dari pasal satu dan seterusnya sampai akhir supaya anda bisa melihat konteks ceritanya. Anda bisa baca satu pasal atau satu perikop tergantung dengan waktu yang anda sediakan. Dan jangan lupa meminta pertolongan Roh Kudus untuk memandu sebelum anda membaca Firman Tuhan. Kalau anda bertumbuh di dalam Kristus, kemampuan anda untuk menkonsumsi Firman Tuhan juga akan bertambah.
Mentaati Firman Tuhan adalah bagian dari mengenal Allah. Apa yang anda pelajari hari itu, praktekkan dalam hidup anda. Biasanya dimulai dengan pembaharuan dalam cara berfikir. Contoh: melalui cerita dalam Firman Tuhan, saya melihat Tuhan Yesus itu sabar sekali menjelaskan tentang kerajaan Allah kepada murid-murid-Nya. Ia menjelaskannya berulang-ulang dan dengan kasih. Dari sini gambaran tentang Allah yang ada di pikiran saya jadi berubah. Tadinya saya sedikit-sedikit takut dihukum. Setelah baca Firman pelan-pelan pikiran saya berubah dan rasa takut mulai hilang, dan saya merasa lebih bebas mentaati Firman Tuhan.
Alkitab adalah buku tentang Allah yang ditulis oleh manusia pilihan Allah yang diilhami oleh Roh Kudus. Masing-masing penulis memiliki talenta yang berbeda. Tulisan mereka kaya dalam bentuk sejarah, puisi, cerita, dan pengajaran. Jadi tujuan kita membaca Firman Tuhan adalah untuk mengenal Allah. Allah adalah Roh. Jadi Firman Tuhan bukan saja melibatkan sejarah tetapi juga bersifat Rohani.
Selamat menikmati perjalanan mengenal Tuhan. Kalau boleh, ceritakan apa yang anda temui dan kirim ke TemanPercaya.com. Saya memulai kebiasaan menceritakan apa yang saya temui ketika membaca satu perikop Firman Tuhan kepada suami, anak-anak, atau teman. Dengan menceritakan kami jadi berdiskusi, saling mengasah, dan memperkaya. Saya mendapati metode ini sederhana dan sangat menolong.