Dahulu Asing Sekarang Berteman di Dalam Kristus

Menerima Kematian-ku

Tahukah saudara bahwa saudara sudah mati bersama Yesus? Menurut Firman Tuhan, kalau kita berada di dalam Kristus, manusia lama atau manusia natural yang kita warisi dari nenek moyang sudah mati disalibkkan bersama dengan Yesus. Dan yang di salibkan bukan tubuh secara fisik tetapi manusianya.

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Romans 6:6 TB

Memang saat berbicara soal kematian bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan mungkin hal ini membuat kita menghindari bahkan mencoba melupakan akan realitas kematian. Namun mengalami masa-masa tidak nyaman adalah bagian dari proses pertumbuhan baik pertumbuhan fisik maupun rohani. Seorang bayi yang mengalami pertumbuhan gigi, merasakan sakit yang luar biasa bahkan kadang suhu badan si bayipun menjadi panas, dan hal serupa terjadi pada pertumbuhan rohani dimana kita perlu berhadapan dengan realitas yang membuat kita merasa tidak nyaman supaya manusia rohani kita bertumbuh di dalam Kristus.

Cara Allah membebaskan kita dari belenggu dosa adalah bukan dengan memusnahkan kuasa dosa dan bukan juga dengan memusnahkan tubuh tetapi dengan menempatkan saudara dan saya di dalam Yesus sehingga apa yang terjadi pada Yesus terjadi juga pada kita; Yesus mati, kita juga mati, Yesus bangkit kita juga bangkit. Manusia lama kita diikutsertakan oleh Allah di dalam kematian Yesus sehingga kita mati bersama Yesus. Sebesar apapun kuasa dosa, dosa tidak bisa bermanifestasi terhadap orang yang sudah mati; jadi dosa tidak berkuasa atas kita yang sudah mati bersama Yesus di kayu salib.

Sama seperti Tuhan Yesus mati di kayu salib hanya sekali, kematian manusia lama kita juga terjadi hanya sekali. Dan kematian manusia lama adalah bukan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, sebaliknya fakta yang sudah terjadi seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan di bawah ini.

Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya

Roma 6:3-5 TB

Penting untuk kita ingat bahwa faktanya Tuhan mendahului pengalaman pribadi kita, apa yang Tuhan sudah tetapkan bersifat kekal dan tidak berubah tetapi pengalaman sehari-hari bisa naik turun. Tuhan sudah menetapkan bahwa manusia lama kita sudah berakhir dengan kematian bersama Yesus di kayu salib, jadi kita tidak perlu lagi memuaskan keinginan manusia lama. Bukan kita yang berusaha keras untuk menyalibkan diri, tetapi sebaliknya Tuhan yang sudah menyalibkan manusia lama kita, baru kita menerapkannya dalam hidup sehari-hari.

Tuhan Yesus adalah Tuhan yang bersifat pribadi dimana tidak cukup bagi Tuhan kalau saudara hanya tahu kebenaran secara umum melainkan Tuhan mau supaya saudara memasuki relasi pribadi dengan menerima apa yang sudah Tuhan kerjakan supaya saudara boleh mengalami Kristus dalam hidup sehari-hari. Sama seperti kita perlu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan iman supaya kita memiliki relasi dengan Tuhan, begitu juga kita perlu menerima kematian manusia lama di kayu salib dengan iman supaya kita mengalami kemerdekaan dari kuasa dosa. Jadi manusia lama dengan segala nafsunya tidak boleh bercampur aduk dengan manusia baru, tetapi manusia lama berakhir dengan kematian di kayu salib, dan manusia baru yang adalah ciptaan baru dimulai oleh kebangkitan Kristus.

Manusia lama dimulai di dalam Adam dan berakhir di kayu salib, manusia baru dimulai di dalam Yesus dan tidak akan pernah berakhir sampai selama-lamanya.

Ketika saya menerima hidup baru di dalam Kristus, ada kesadaran yang dalam yang dikerjakan oleh Roh Kudus yang membuat saya mengerti bahwa saya ini adalah anak Tuhan dan sejak saat itu saya mulai belajar melihat segala sesuatu dari kacamata indentitas saya yang baru. Ketika saya dibukakan akan fakta bahwa manusia lama saya sudah mati bersama Yesus di kayu salib, ada kesadaran yang dikerjakan oleh Roh Kudus yang membuat saya mengerti bahwa dosa tidak lagi berkuasa atas hidup saya. Hal ini bukan berarti saya kebal terhadap dosa, tetapi lebih kepada kenyataan bahwa saya memiliki kemampuan untuk menolak dosa karena tanpa kemampuan menolak dosa, saya tidak akan bisa menikmati kehidupan baru di dalam Tuhan.

Kadang ketika saya melakukan pelayanan, tiba-tiba muncul rasa mau menonjokan diri walaupun sebenarnya saya tidak mau menonjolkan diri, tetapi rasa ini muncul sendiri. Saya menyadari bahwa rasa ini muncul dari manusia lama, dan dengan pertolongan Roh Kudus, saya mengingatkan diri saya bahwa saya sudah mati bersama Yesus dan kematian saya adalah kematian terhadap dosa. Dengan demikian saya menolak keinginan untuk menonjolkan diri sehingga dosa tidak memiliki kesempatan untuk menguasai saya.

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Roma 6:11-12 TB

Memandang artinya mengidentifikasikan diri dengan fakta bahwa kita sudah mati bagi dosa. Sama seperti kesadaran bahwa kita ini anak Tuhan menolong kita untuk mengambil sikap berani menghampiri Tuhan, begitu juga kesadaran bahwa kita sudah mati terhadap dosa menolong kita mengambil sikap untuk menolak godaan dosa.

Menerima fakta kebenaran Tuhan sepertinya sesuatu hal yang sederhana, tetapi memiliki kuasa karena inilah cara Tuhan menolong kita. Sama seperti saudara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka saudara diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, begitu juga kalau saudara menerima kematian saudara bersama Yesus di kayu salib, saudara diberi kuasa untuk mengalahkan dosa.

Kebenaran Tuhan memerdekakan.

Kalau saudara adalah orang percaya di dalam Kristus tetapi masih hidup di dalam dosa dan dikuasai oleh dosa, ada kemungkinan saudara belum menyadari dan menerima fakta bahwa saudara sudah mati bersama Yesus di kayu salib. Kesadaran ini bukan hanya sekedar tahu tetapi kesadaran yang ditimbulkan oleh Roh Kudus sehingga saudara bisa melihat apa pandangan Tuhan terhadap dosa. Kalau saudara dibukakan dan melihat apa yang Tuhan lihat, saudara akan menyadari betapa jahatnya dosa.

Tuhan sudah menyediakan doa supaya kita datang kepada-Nya, berseru dan memohon pertolongan-Nya. Saudara boleh minta Tuhan menyelediki hati saudara karena Tuhan lebih mengenal kita dibandingkan diri kita sendiri. Datang pada Tuhan dengan keberanian dan keyakinan bahwa Dia siap menolong.

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,

ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;

lihatlah, apakah jalanku serong,

dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Mazmur 139:23-24 TB

Kebenaran Tuhan adalah terang yang membuat kita bisa melihat dengan jelas dan menyadari kenyataan yang ada.

Kematian manusia lama kita di kayu salib bersama Yesus, bukan saja kematian terhadap dosa tetapi juga terhadap Hukum Taurat Allah. Melalui hukum Taurat, Allah menuntut manusia untuk taat kepada Allah dengan sempurna dan tidak ada satupun manusia yang bisa memenuhi tuntutan hukum Allah. Kalau saudara melanggar satu hukum Taurat maka saudara sudah melanggar seluruh Hukum.

Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

Yakobus 2:10 TB

Jadi tidak ada satu orangpun yang bisa selamat dari hukuman hukum Taurat, tetapi Allah penuh dengan belas kasihan, Ia menyediakan cara untuk kita bisa bebas dari Hukum Taurat. Caranya adalah bukan dengan meniadakan Hukum Taurat tetapi dengan mengikutsertakan manusia lama kita di dalam kematian Yesus di kayu salib. Seseorang yang sudah mati, bebas dari hukum Taurat.

Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.

Roma 7:6 TB

Mati terhadap hukum Taurat berarti kita berhenti sama sekali mencari pembenaran diri dengan melakukan hukum Taurat. Kita dibenarkan bukan karena mentaati hukum Taurat tetapi karena kasih karunia Allah. Kalau kita masih mencari pembenaran diri dengan melakukan hukum Taurat maka kematian Yesus adalah sia-sia.

Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Galatia 2:21 TB

Bebas dari hukum Taurat bukan berarti kita bebas melakukan dosa tetapi sebaliknya kita mati terhadap dosa seperti yang kita bicarakan di atas dan hidup kita sekarang adalah hidup untuk Allah. Bebas dari hukum Taurat berarti kita dibebaskan dari hukuman kekal yaitu Neraka.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Roma 8:1-2 TB

Apakah saudara menyadari bahwa Tuhan yang membebaskan kita dari belenggu dosa dan Tuhan juga yang membebaskan kita dari beban hukum Taurat dengan menempatkan kita di dalam Yesus sehingga Ia mengikutsertakan manusia lama kita di dalam kematian Yesus di kayu salib? Ini adalah kasih karunia yaitu Allah yang bertindak. Kiranya Roh Kudus menolong saudara melihat dan menerima fakta kematian manusia lama supaya saudara memiliki hidup yang berkemenangan atas dosa seperti yang Tuhan mau dan kehidupan saudara boleh menjadi kesaksian yang hidup bagi orang di sekitar.