Dahulu Asing Sekarang Berteman di Dalam Kristus

Melihat Tuhan yang Melihat

Apakah saudara menyadari bahwa Tuhan melihat? Mungkin kita tahu secara teori bahwa Tuhan memiliki sifat mahatahu, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita tidak selalu menyadari bahwa Tuhan memperhatikan dan ketika kita terbawa arus masalah, kadang kita merasa Tuhan tidak melihat keberadaan kita.

Entah kita menyadarinya atau tidak, Tuhan melihat dari kediaman-Nya di sorga segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Tuhan bukan penonton yang pasif tetapi sebaliknya Ia melihat dan terlibat aktif dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan berkata:

TUHAN memandang dari sorga,

Ia melihat semua anak manusia;

dari tempat kediaman-Nya Ia menilik

semua penduduk bumi.

Mazmur 22:13-14 TB

Kita cenderung memandang Tuhan dari lensa perasaan, sehingga kesimpulan kita tentang Tuhan tidak sesuai kebenaran Tuhan tetapi sesuai dengan perasaan kita yang berubah-ubah. Saya pernah hampir membayar 300 Dollar yang seharunya cuma 3 dollar karena saat itu saya lupa membawa kacamata baca. Tanpa memakai lensa yang tepat kita tidak akan bisa mengenal Tuhan dengan benar dan lensa yang tepat adalah Firman Tuhan yang tidak berubah di tengah-tengah zaman yang mengalami banyak perubahan.

Tuhan Melihat Hagar

Menurut pandangan manusia, Hagar yang kisahnya tertulis dalam kitab Kejadian pasal 16 bukanlah siapa-siapa. Hagar adalah seorang budak yaitu budaknya Sarai atau Sarah, istrinya Abram atau Abraham, dan Hagar adalah bukan orang Yahudi tetapi orang Mesir. Sebagai seorang budak dan sebagai seorang wanita di jaman dulu, Hagar tidak punya hak atas dirinya sendiri tetapi berada dibawah kekuasaan majikannya. Secara umum Hagar adalah sosok wanita yang mudah untuk diremehkan dan mudah untuk diabaikan.

Masalah yang Hagar hadapi bukan saja soal posisi sebagai budak, tetapi dia juga hamil di luar pernikahan karena diperintahkan oleh majikannya, Sarai untuk tidur dengan Abram. Kehamilan Hagar membawa perselisihan antara Hagar dan Sarai yang kemudian membuat Sarai menindas Hagar. Hagar tidak tahan dan akhirnya melarikan diri dari majikannya.

Tetapi Tuhan yang sama yang memanggil Abram, pergi mencari Hagar yang sedang melarikan diri, dan Tuhan bukan saja peduli terhadap Abram dan Sarai tetapi juga peduli terhadap Hagar. Tuhan bukan saja Tuhan untuk orang Yahudi tetapi Tuhan atas segala suku bangsa. Tuhan bukan saja untuk saya, tetapi juga untuk saudara.

Malaikat Tuhan menemukan Hagar di padang gurun dekat mata air. Kita bisa membayangkan kalau Hagar pasti letih secara fisik dan kemungkinan dia beristirahat sambil memikirkan nasibnya dan masa depan anak yang ada di dalam rahimnya. Hagar mungkin merasa sendiri di dalam penderitaannya dan tidak terbayang dalam pikirannya bahwa ada Tuhan yang mencarinya.

Malaikat Tuhan menyapa Hagar dan bercakap-cakap dengan Hagar. Di dalam percakapan mereka, Hagar pasti kaget; ternyata Tuhan melihat bahwa ia mengandung dan bahkan Tuhan membuka rahasia kalau anak yang ada di dalam kandungannya adalah anak laki-laki yang akan diberi nama Ismael. Kita bisa membayangkan beban Hagar yang tadinya berat sekarang mulai terasa agak ringan karena ada seorang Malaikat Tuhan yang mengerti dan mempertimbangkan penderitaannya.

Secara manusia, tidak terbayangkan bahwa Tuhan memerintahkan Hagar untuk kembali kepada majikannya dan kembali berada dibawah kekuasaan Sarai. Tuhan tidak merubah status Hagar sebagai budak, tetapi Tuhan menegaskan bahwa Ia mendengar penderitaaan Hagar dan berjanji melipatgandakan keturunannya. Tuhan memelihara Hagar melalui Sarai dan Abram.

Perjumpaan dengan Malaikat Tuhan membuat mata rohani Hagar terbuka dan ia menjadi sadar bahwa Tuhan adalah Tuhan yang melihat. Kalau di-ibaratkan secara fisik, Tuhan punya mata yang melihat. Jadi tidak lagi hanya sepihak bahwa Tuhan melihat Hagar, tetapi juga Hagar melihat Tuhan yang melihatnya.

Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: “Engkaulah El-Roi.” Sebab katanya: “Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?”

Kejadian 16:13 TB

Sesuatu yang luar biasa terjadi ketika Hagar melihat Tuhan. Hagar yang tadinya mau melarikan diri, sekarang memiliki keberanian untuk kembali kepada majikannya dan menunundukkan diri di bawah kekuasaan Sarai. Hagar yang tadinya kekurangan kasih dan perhatian, sekarang merasa cukup bahwa Tuhan tahu dan melihat penderitaannya. Hagar yang tadinya kehilangan harapan untuk dirinya dan masa depan anaknya, sekarang memiliki harapan karena janji Tuhan atas keturunannya.

Kadang kita tergoda berfikir bahwa karena seseorang itu hebat maka Tuhan melihat mereka, dan karena kita orang kecil maka Tuhan tidak memperhatikan kita. Ini pikiran yang salah! Tuhan memperhatikan bukan karena manusianya tetapi karena memang Tuhan itu baik. Tuhan Yesus adalah Tuhan untuk semua suku bangsa dan semua golongan manusia entah itu berpendidikan atau tidak, entah itu kaya atau miskin.

Tidak ada kedudukan yang lebih rendah dari seorang budak apalagi seorang wanita di jaman dahulu dimana budaya masyarakat lebih menghormati laki-laki dibandingkan perempuan. Tetapi Tuhan mencari Hagar dan menemukannya. Kisah Hagar adalah kisah yang menyatakan akan Tuhan bahwa kebaikan-Nya tidak dibatasi oleh kedudukan manusia tetapi melampaui semua golongan dan suku bangsa.

Kiranya Roh Kudus yang adalah Guru kita yang sejati menolong saudara melihat bahwa Tuhan melihat saudara dan memperhatikan apa yang saudara alami, sehingga saudara mengalami pengharapan baru untuk terus berjalan bersama Tuhan Yesus entah itu dalam keadaan baik maupun dalam situasi buruk. Kiranya Roh Kudus juga menolong kita untuk terus memandang Tuhan lewat lensa Firman-Nya sehingga sedikit demi sedikit pengertian kita yang keliru tentang Tuhan boleh dicuci oleh Firman-Nya yang mengubahkan.